Monday, June 27, 2005
Sunday, June 26, 2005
Kangen Bandung!!
Saturday, June 25, 2005
Moral BangsaKu!!
hehehehe iseng2 motret yang lagi baca,ternyata yang dibaca koran2 ehem!!!!!!!!Ton,serius pisan maneh mah maca koran bokep teh nepi ka teu sadar ku urang dipoto!!!
Thursday, June 23, 2005
Sinden
CITRA miring, gampangan, dan bisa diajak begini-begitu seusai pentas sering dilekat-lekatkan pada kehidupan pesinden. Apalagi di pentas pewayangan purwa, pentas wayang kulit.PADA saat goro-goro, vokalis karawitan yang selain bersuara merdu juga berparas menarik ini hampir selalu jadi bulan-bulanan seloroh para dalang. Selorohnya pun miring.Belum lagi kenyataan bahwa umumnya istri dalang adalah pesinden. Dan kalau toh para dalang itu istrinya lebih dari satu, umumnya istri-istri mereka adalah para pesinden, atau pesinden-pesinden yang pernah mengiringi pedalangannya.
more info : http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/21/utama/1827287.htm
Tuesday, June 21, 2005
MADQuarter
MADQuarter
World Music Art & Dance Festival
World music sebagai sebuah genre baru banyak menginspirasi para musisi dunia termasuk Indonesia. Dengan kata lain segala hal dan peristiwa yang memicu tumbuhnya sebuah gagasan (ide) bermusik dapat dimanifestasikan dalam world music.Bagi seorang musisi bunyi adalah bahasa yang mampu membangun metafor, untuk menyampaikan sejumlah gagasan kreatif dalam nada, komposisi dan ritme yang artistik, dengan pertimbangan nilai-nilai estetis.MADquarter, dimaksudkan sebagai upaya membangun wacana, komunitas serta tumbuhnya semangat eksplorasi dalam bermusik, melalui sejumlah event dan karya world music. Para seniman yang tergabung dalam event ini mempunyai latar belakang, karakteristik dan gaya yang berbeda dalam setiap karya yang mereka tampilkan. Event ini diharapkan mampu memberi gambaran perkembangan tari world music di Indonesia, melalui karya-karya seni hususnya musik yang berkualitas.
Monday, June 20, 2005
Latihan Megalitikum Kuantum
beginilah suasana latihan Konser Musik Megalitikum Kuantum di studio TVI-sunter,Jakarta Utara,huehehehe ternyata mendengar musik negri sendiri sapa bilang membosankan??Melihat secara langsung suasana latihan Megalitikum Kuantum dan melihat alat2 musik dari ujung timur negri kita (sasando),alat petik sampek dari Kaltim,sampe ujung barat negri ini taganing (toba) apalagi ketika mendengar gamelan solo yang kalem dengan suara sindennya yang ...*ehem* :p ditambah dengan gebukan drum Innisisri dan Budhi Haryono,seharusnya kita bangga menjadi orang INDONESIA!!! MERDEKA!!
Numpang Gaya
Saturday, June 18, 2005
::: Mimpi :::
ada mimpi buruk..ada mimpi indah..ada mimpi basah..tapi kenapa ga ada mimpi kering :P
ada yg bilang itu pertanda,ada yg bilang itu bunga2 tidur.
yang pasti mimpi hanyalah refleksi fikiran kita atas apa yg tidak/belom kita dapatkan
mimpi buruk…refleksi dari ketakutan fikiran kita akan sesuatu hal …
mimpi indah…refleksi dari keinginan kita akan sesuatu yg membuat kita senang dan bahagia
mimpi basah…refleksi dari hasrat kita yg terpendam :P (he heeeeeeeeee…)
mimpi kering..apa ya (ga ada kan mimpi kering…??) masa refleksi dari musim kemarau yg panjang, ga nyambung kan?? :P
r13
Friday, June 17, 2005
Pingsan...
Beginilah kalo asrama (lebak bulus) sama tempat latihan (sunter) kejauhan,sampe panitia Megalitikum Kuantum ini pingsan di perjalanan,huehehe KASIAN KALI KAW LAI!!!
Dream Comes True
Workshop Sahabat Bambu
Toko Buku BAMBU mengandakan Pelatihan Menulis yang akan dilaksanakan pada:
Hari : Sabtu, 2 & 9 Juli 2005
Pkl : !4.00-16.00 BBWI
Tempat: Hotel Papandayan, Jl Gatot Subroto 28 Bandung
Bagi yang berminat silahkan mendaftarkan diri di Toko Buku BAMBU, Jl Kayu Agung I No. A4 Buah Batu Bandung Tlp. 022-7304205 / Wisnu 08174888362 / Pipan 081320333838
Pelatihan ini GRATIS! dan dibuka untuk UMUM (diutamakan dari pelajar SMA & SMP).
Kami tunggu partisipasinya.-BAMBU-NB: Ingat GRATIS! GRATIS!
Wednesday, June 15, 2005
Solidaritas Kebersamaan
Saat ini gelang-gelang yang dipakai oleh para publik figur ini merupakan bagian dari simbol kepedulian global baru yang dipakai oleh jutaan orang di dunia.
Pertama di Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan anak-anak Indonesia, bulan Maret 2005 ini Yayasan Tunas Cendekia (YTC) menggelar/mengadakan kampanye Gelang Peduli Anak Indonesia. YTC akan mengumpulkan dana melalui hasil penjualan Gelang Peduli Anak Indonesia berwarna merah dan bertuliskan semangat ‘solidaritasKEBERSAMAAN’
Penjualan gelang seharga Rp.10.000* ini akan disalurkan langsung melalui program-program yang mendukung peningkatan pendidikan anak-anak Indonesia. Kampanye melalui penjualan gelang peduli ini dimulai dengan kesuksesan kampanye Wear Yellow yang dilakukan oleh Lance Armstrong Foundation. Gelang Peduli (Support Wristband) ini telah menjadi ‘produk’ populer yang sedang digunakan oleh banyak yayasan atau organisasi individu untuk mengumpulkan dana sosial, serta para individu untuk menunjukan kepedulian mereka.
more info at http://tunascendekia.org/
Tuesday, June 14, 2005
Monday, June 13, 2005
MEGALITIKUM-KUANTUM, KOMPAS 40 TH!!!!
Oleh pergaulan musik internasional.Berangkat dengan pemahaman di atas, dengan modal kekayaan musik tradisi kita, maka sejatinya kita telah menghasilkan apa yang disebut sebagai bentuk "Musik Modern" yang meng-Indonesia.Bukan sekadar hanya sebatas "World Music", sebagai bentuk genre musik baru yang hasil "olahan" "iseng-iseng berhadiah" dari kaum industri musik barat.
Dengan jubah "World Music", yang memang membuka pintu bagi terangkat naiknya ke pergaulan musik internasional, berbagai-bagai jenis musik tradisi di seluruh pelosok dunia, namun terlbih bagi praktisi musik atawa intelektual musik genre "World Music" dipandang (atau "dicurigai"?) mengekang, membatasi kiprah eksplorasi yang lebih melebar dan meluas. Atau mencabut begitu saja pelbagai tradisi dari akabr-akar budayanya! Kekawatiran bahwasanya, musik tradisi tersebut musnah keelokan "roh"nya?Namun adalah benar adanya, virtuoso-virtuoso musik "papan atas" yang mendunia telah lahir sekian waktu di negeri kita tercinta. Ki Tjokrowarsito sebagai misal, "empu gamelan" yang begitu dihormati kaum etnomusikolog dan pemerhati musik-musik tradisi Indonesia di AS. Beliau yang kini sudah 100tahun usianya, di tahun 1977 memainkan gending Ketawang Puspa Warna karya Mangkunegara IV dan hasil rekamannya dibawa pesawat Voyager berkelana menembus batas jagat raya, menelusuri maha luasnya alam semesta. Karya indah milik Indonesia disandingkan dengan karya-karya milik Bach, Beethoven hingga Miles Davis dan Art Tatum dan karya-karya legendrais dunia lainnya.Juga Rahayu Supanggah, yang dengan bentuk modern eksplorasi tradisi bugis dengan Ila Galigo, berkelana dari Esplanade S'pore bahkan juah hingga Lincoln Centre, New York.
----------------------------------------------------------------------------------------- more info http://www.megalitikum-kuantum.com