Dago Walking Day
lingkungan kota Bandung yang semakin
menurun, pada hari Minggu, tanggal 20
April 2008 akan digelar jalan santai
bertajuk Dago Walking Day. Event ini
bukan sekadar jalan santai melainkan
ekspresi kepedulian generasi muda
terhadap semakin berkurangnya ruang
terbuka hijau di kota Bandung.
Menurut rencana sekitar 5.000 anggota
masyarakat yang didominasi generasi muda
akan terlibat dalam kegiatan yang
mengambil lokasi sepanjang Jalan Dago
(pertigaan Jl. Sultan Agung-Jalan Dago)
hingga Taman Ganesha.
Menurut Wawan Juanda, penggagas Dago
Walking Day, event ini merupakan gerakan
secara massive untuk menyadarkan
masyarakat bahwa telah terjadi degradasi
kualitas lingkungan hidup di kota
Bandung. “Mobilitas dan dinamika warga
kota telah mengakibatkan berkurangnya
kepedulian masyarakat terhadap
masalah-masalah lingkungan hidup,” katanya.
“Saat ini kota Bandung menghadapi
masalah lingkungan yang cukup berat.
Contohnya, bila musim hujan kebanjiran
sementara di musim kemarau kesulitan air
bersih,” ujar Wawan Juanda. Tantangan
lingkungan Bandung lainnya, adalah
masalah sampah dan kebersihan.
Menurutnya diluar isu yang lebih besar
seperti pemanasan Global atau Global
Warming, persoalan nyata tersebut
seharusnya mendorong kepedulian seluruh
warga kota untuk lebih peduli terhadap
persoalan lingkungan hidup.
Melalui Dago Walking Day, ia berharap
kepedulian anggota masyarakat tergugah
dan lebih peduli. ”Kota yang bersih,
hijau dan berbunga tidak hanya akan
meningkatkan kualitas lingkungan tetapi
juga menjadi daya tarik wisata,” terang
President Republic of Entertainment
tersebut.
Sementara itu, sebagai bagian dari
kampanye lingkungan hidup, pada event
yang bertema One Earth One Hearth itu
akan dilangsungkan berbagai aktivitas,
antara lain bird watching, workshop,
carnivale, music & fashion, serta
penanaman pohon kayu manis dan bunga
patrakomala di taman kota sepanjang
Jalan Dago-Jalan Ganesha.
”Melalui berbagai kegiatan interaktif
itu, kami ingin mengkomunikasikan
pentingnya mengurangi produksi sampah,
menggunakan barang berkesinambungan dan
mendaur-ulang (reuse, reduce dan recyle),”
SUSUNAN ACARA DAGO WALKING DAY 2008 :
1. Pengumpulan sampah sepanjang jalan DAGO
2. Penanaman pohon di Sabuga ( 500 Pohon)
3. Donor darah oleh PMI
4. Workshop daur ulang sampah
5. Workshop tempat makan burung
6. Diskusi “Bumi Kita”
7. Pameran Lingkungan, karya Alm. Prof. Oto Sumarwoto
8. Performing Art